Bertualang ke Tangse dan Geumpang ,menikmati keindahan alam dan mencicipi hidangan dari Ikan Jurung dan Moa

Pulang kampung,terutama ketika lebaran selalu meninggal kan cerita yang mungkin saja bisa jadi kenangan suatu saat (pasti kalau itu) dan bisa saja berguna buat sesama teman yang suka berpetualang ketempat tempat yang tidak umum hehhehe

Tangse dan Geumpang ini merupakan daerah yang termasuk berada di wilayah pegunungan Bukit barisan.Tentu ini membuat udara segar menjadi suatu kondisi yang sangat dirindukan oleh para penduduk kota besar yang setiap hari rajin mengisi paru paru nya dengan udara yg sudah penuh polutan hehehhe.
Kedua kecamatan ini,baik Geumpang maupun   Tangse punya ksah yang cukup kelam dimasa konflik beberapa tahun silam.Konflik uyang cukup menguras energi berbagai pihak yang bertikai dan tentunya juga menguras energi dan emosi masyarakat yang terjepit diantara pihak yang bertikai.
Namun perihnya situasi ketika konflik sudah bisa dilupakan oleh masyarakat dan ini tentunya juga menjadi pelajaran bagi ita semua bahwa ada banyak kerugian ketika suatu konflik itu timbull bul bul.
ok enough ngomongin konfliknya,balik lagi soal trip kecil kecilan ketika lebaran tahum kemaren

Tangse dan Geupang ini berjarak sekitar 70 atau 80 kilo dari ibukota kabupaten Pidie ,Sigli.Namun untuk mencapai Tangse dan Geumpang ini tentu tidak sesulit yang dibayangkan oleh orang dari luar Pidie selama ini.ada banyak pilihan transportasi kesana terutama minibus L300 yang cukup banyak tersedia setiap saat.Walaupun pilihan yang paling nyaman tentunya dengan membawa kendaraan sendiri :).Perjalanan yang cukup lama ini dijamin tidak akan membosankan,karena sepanjang perjalanan mata kita akan dihibur oleh indahnya pemandangan gunung gunung yang warnanya bergradasi dari hijau sampai biru.demikian juga dengan sungai sungai yang kita temui disepanjang perjalanan cukup membuat kita ingin berenang sepuas puasnya di aliran sungai yang airnya masih sangat jernih dan bebas dari kotoran.
Dan sepanjang perjalanan ke tangse geumpang ini kita juga akan menemui disepanjang makanan yang sudah sangat terkenal di luar  Aceh .Ya,mie aceh.Makanan yang kini menyerbu setiap sudut sudut Jakarta dan kota kota besar di Indonesia.
Namun kali ini saya gak akan membahas tentang mie aceh ,tapi saya akan membahas kuliner Aceh yang unik dan jarang terdapat di setiap warung makan yang ada di Aceh.
Ya kami singgah disebuah warung makan yang terletak di daerah perbatasan TAngse dan Geumpang ini menyajikan masakan aceh dari ikan jurung dan ikan moa.
Ikan jurung atau orang Aceh menyebutnya "eungkot keurlieng" adalah ikan yang umumnya hidup disungai sungai di dataran tinggi dan yang masih jernih airnya.Itu sebabnya kenapa kita jarang menemukan masakan ini di wilayah pesisir Aceh.Disamping ikan senndiri sudah mulai langka dan setahu saya belum bisa diternakkan (koreksi ya kalau saya salah) .
Sedangkan Ikan Moa atau sejenis belut yang besar dan orang Aceh menyebutnya "eungkot ileh" merupakan ikan yang bisa hidup di berbagai jenis sungai.Namun menemukan masakan dari ikan moa ini senndiri bisa dikatakan cukup langka di Aceh warung makan yang menyajikan hidangan ini.

Rasa dari kedua masakan ini tentu tidak diungkapkan dengan kata kata hehhehehehe,,,meminjam kata kata Pak Bondan,,,,maknyus,endang gurindang hehehehhe.
Dan harga yang dipatok oleh pemilik warung itu sendiri masih terbilang sangat terjangkau oleh kita para wisatawan wisatawan lokal..saya juga gak tahu harganya berapa,,soalnya dinbayarin om saya hahahhahahahaha.
Oh ya warung ini sendiri sangat nyaman dan eksotis lokasinya.Krena berada tepat dsamping sungai Geumpang yang mengalir dengan jernih dan deras,sungguh pemandangan yang saya jumpai di daerah lain.maklum saya juga gak pernah  kedaerah lain hehehheeh

ok sekian dulu sedikit cerita dari saya,,mudah mudahansaya bisa lebih  rajin mosting cerita cerita lain lagi










Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dominasi Iran Di Matras Gulat Asian Games

Chinook CH-47 ,Si Bongsor Berbaling-Baling Ganda Yang Legendaris Di Medan Perang dan Bencana Alam

Pulau Robben...Pulau warisan dunia yang menyimpan sejarah kelam Afrika Selatan dan sejarah pemimpin anti apartheid Nelson Mandela